Minggu, 27 Oktober 2013

Rizky-ku

Dan saat ini aku akan bercerita tentang satu lagi kisah cinta yang sedikit rumit.
Alasannya klasik, dunia bahkan akan menertawaknnya. Komunikasi.
Dan akupun menulis ini sambil tertawa bodoh, dan terkadang diselingi air mata.

setelah aku mulai melupakan cinta 2 tahun lalu terhadap orang bernama ES, aku berusaha menjadi tegar dengan menerima orang lain sebagai jalan pintas melampiaskan peraaan yang tak kunjung berbalas pada ES. Anggaplah itu suatu pelarian.
Sampai akhirnya, pelarian itu semakin lama menjadi tempat singgah yang nyaman, bahkan bukan sekedar tempat singgah, tapi menjadi rumah bagiku.
Rumah yang bisa aku jadikan tempatku untuk berteduh dari segala macam masalah, rumah untukku untuk menyimpan segala apa yang aku miliki. Kini pelarian itu menjadi sebuah hal yang esensial, yang sering kita bialng cinta.

Namanya Rizky.
Allah mengirimkan orang baik hati ini padaku saat mulai menyerah terhadap ES. Berawal dari ketidak sengajaanku dengan menaruh perhatian untuknya. Bagaimana aku tidak menaruh perhatian, pada seseorang yang kepintarannya diatas teman kuliahku. Bagaimana aku tidak menyimpan ketertarivan pada ia yang begitu lembut dan sangat menyenangkan. Dan niatku hanya sekadar iseng.

sampai akhirnya aku membuatnya jatuh cinta padaku, dan akupun sebaliknya. Rizky ini adalah orang yang dapat dikatakan anak rumahan. Selain aktivitas belajar dan tongkrongan gamesnya, dia akan segera pulang ke rumah dan belajar kembali. Sesederhana itu. Dingin. Dan aku membuat hidupnya tak sederhana lagi, tanggal 15 Mei 2012 Rizky menyatakan perasaanya padaku, disuatu meja biru dekat gedung kuliah kimia, dan hampir dekat dengan tempat pembakaran sampah. Tragis. An aku menerimanya. Itu yang lebih tragis.

Kau tahu kenapa dikatakan tragis? aku menerimanya dengan setengah pikiran. Dimana setengah pikiranku yang sebenarnya masih tertinggal pada ES. Tapi aku menjalaninya dengan suka hati. Karena dia begitu baik terhadapaku. Dia berusaha keras mengubah caraku melihatnya. Dulu aku melihatnya sebagai manusia dengan otak pintar dan hati dingin, perlahan aku melihat dia adalah pria yang lembut dan penuh dengan perhatian. Yak, semacam dia telah menyebar benih dihati dan mulai tumbuh dengan perlahan.

Layaknya dua orang jatuh cinta, kita menjalani ini dengan baik-baik saja. Awalnya. Karena tak jarang pula ada sedikit perselisihan yang mulai muncul karen aperbedaan watak dan prinsip dariku atau dari Rizky.
Ada bagian dimana dia anak rumahan. Dimana anak semacam dia itu akan lebih mudah urusan hidupnya. Akan lebih sedikit interaksinya. Lebih terjaga attitudenya. Dan akan lebih sempit pikirannya. Dan itulah yang menjadi jembatan antar pikiranku dengan dia.

Es krim di stasiun kereta, film zombi 3 dimensi, belajar organik, melewati ujian bareng, bangau-bangau kertas, cerita tentang jerman, alpha dan zero, menghirup udara di taman kampus, musium geologi adalah segelintir kenangan yang pernah aku lewatkan bersama dia. Hanya dengan menghabiskan waktu dengan menelan eskrim di tempat permainan anak saja aku serasa bahagia. Karena pria semacamanya akan jarang melakukan itu, dan memilih berbaring nyenyak dengan buku mata kuliah atau games DOTA.

Singkat cerita, aku semakin menyayanginya. Menyayanginya sampai terasa sakit ke ulu hati. Dia bukan lagi sekadar pacar, dia adalah teman makan siang dan makan malam, dia adalah teman membaca buku, dia adalah teman untuk melepas tangis, teman yang mau mengelus kepalaku hingga lelahku hilang. Dia memiliki peran.

Dan mungkin peran itu adalah suatu tuntutan baginya. Entah dengan senang hati atau tidak dia melakukannya, yang aku tahu aku sangat mencintainya. Aku bahakan tak bisa menjadi orang yang saat bangun dari tidur meyadari bahwa Rizky sudah bukan teman hidupku lagi.

Dan itu terjadi sekarang.
Semester tujuh dengan kuliah di kimia itu menjadi tekanan berat bagi setiap orang. Termasuk aku dan Rizky. Bedanya, ada yang mamapu bertahan dengan menjalaninya dengan tenang, ada yang gusar dan mulai terbawa suasana. Dan nampaknya itu terjadi pada Rizky. Rizky tersayang.
Kau masih ingat ada bagian cerita dia itu dingin? Yak, kondisi semester tujuh semakin membuatnya memeperlakukanku layaknya gunung es. Beku mati. Aku hampir tak lagi mengenal dia. Emosinya mulai tidak bisa dikontrol dengan baik, perhatiannya mulai hilang sedikit demi sedikit. Dan aku sebagai perempuannya, apakah tidak pantas menuntut itu sedikit saja? Aku rasa aku pantas. Atau aku yang kurang memahami dia? Tapi secara teori yang seharusnya terbawa suasana adalah aku. Semester tujuh ini aku begitu tertekan dengan masih banyaknya kuliah, dan segala macam ujian, masalah keluarga dan tentu hubungan aku dan Rizky. Tapi aku tetap menunggu.

Menunggu dia datang meskipun hanya melalui sepotong pesan di ponsel. Atau sekadar mengajakku pergi sebentar dan berbicara ringan. Itu tak lagi terjadi. ku semakin kehilangan Rizky-ku.
Dan akhirnya aku memutuskan mengakhiri hubungantanggal 26 oktober 2013.

Jika Rizky-ku yang membaca ini...

Maafkan aku telah menjadi perempuan yang begitu besar tuntutannya terhadapamu. Membebanimu yang tak terbiasa dengan segala persoalan rumit. Maaf menjadi hambatan yang begitu takut untuk kamu robohkan. Maaf karena terkesan mempermainkanmu.
Aku menyayangimu sampai kapanpun, bahkan ketika aku membencimu.
Jika suatu saat membaca ini, segeralah datang padaku. Sejujurnya aku sangat membutuhkanmu.

Aku sudah tidak mampu lagi menangis sendiri.


Sometimes I hate every single word you say stupidSometimes I want to slap you in your whole faceThere's no one quite like youYou push all my buttons downI know life would suck without you
At the same time, I wanna hug youI wanna wrap my hands around your neckYou're an asshole but I love youAnd you make me so mad I ask myselfWhy I'm still here, or where could I goYou're the only love I've ever knownBut I hate you, I really hate you,So much, I think it must be
True love, true loveIt must be true loveNothing else can break my heart likeTrue love, true love,It must be true loveNo one else can break my heart like you
Just once try to wrap your little brain around my feelingsJust once please try not to be so meanRepeat after me now ROMANCEEECome on I'll say it slowlyYou can do it babe
At the same time, I wanna hug youI wanna wrap my hands around your neckYou're an asshole but I love youAnd you make me so mad I ask myselfWhy I'm still here, or where could I goYou're the only love I've ever knownBut I hate you, I really hate you,So much, I think it must be
True love, true loveIt must be true loveNothing else can break my heart likeTrue love, true love,It must be true loveNo one else can break my heart like you
Why do you walk me off the wrong way?Why do you say The Things that you say?Sometimes I wonder how we ever came to beBut without you I'm incomplete
I think it must beTrue love, true loveIt must be true loveNothing else can break my heart likeTrue love, true love,It must be true loveNo one else can break my heart like youNo one else can break my heart like you (like you)No one else can break my heart like you