Minggu, 16 Desember 2012

XXX conversation


F : “ayo! Cobalah kamu pikirkan sekali saja perasaan  BG ketika mereka harus kehilangan anggotanya”
A : “kehilangan seperti apa? aku sudah tidak menemukan kenyamanan lagi disini. Aku memang pengecut! Tidak berani mengambil resiko atau mau belaja seperti mereka”
F : “terus kamu akan terus menerima disebut sebagai pengecut? Tunjukkan pada yang lain kamu juga bisa”
A : “ bisa apa? Bisa menerima ketidak nyamanan ini sepanjang hari? Sepanjang aku melangkah untuk meraih puncak gunung, atau sekedar menyusuri jalanan pantai? Harus ada jiwa ketika kita merasa nyaman”
F : “tidak sedikit saja berpikir tentang hal yang pernah kalian lalui? Diksar –pendidikan dasar-, fitokimia, pengembaraan? Pasti kamu mendapat arti untuk setiap kejadian”
A : “arti untuk siapa? Apa aku punya arti? Atau aku yang terlalu merendahkan diri? Organisasi ini kan bukan main-main, jadi untuk apa masih menampung orang yang bermain-main seperti aku”
F : “jadi kamu Cuma main-main?”
A : “kalau ini dilanjutkan. Dan bukan dengan kehendak sendiri, melainkan memaksa menyesuaikna diri”
F : “yang lain bisa beradaptasi. Kenpa kamu enggak?”
A : “karena yang lain bisa. Sudah aku bilang aku ini pengecut!”
F : “keras kepala!”
A : “kalau sudah tahu aku keras kepala, kenapa masih mempertahankan aku?”
F : “karena kamu belum memberi alasan tepat kenapa kamu harus memilih keluar. Ketdak nyamanan itu relative, asal kamu membuka diri. Yang lain itu menyayangi kamu. Jangan egois. datang ke Musang –musyawarah anggota-yak..”
A : “sebagai apa? Sebagai G.137.BG atau cuma agar bisa kuorum dan bisa memulai musyawarah? Tidakada cara lebih baik mengajak orang?”
F : “kamu cuma ingin diajak dengan baik-baik?”
A : “siapa bilang? Itu yang cuma bisa kalian simpulkan? Satu orang lawan satu kelompok memang akan kalah telak. Terserah apalah penilaian kalian. Aku Cuma meras tidak lagi mendapat apa yang aku cari”
F : “menuntut kepada kelompok?”
A : “siapa yang menuntut? Bukannya kekeluargaan itu adalah landasan? Jadi sebelah mana yang aku tuntut. Jangan berpikir aku pergi tanpa alasan jelas, kalian cuma tidak berada di posisi aku. Dan memang resikoku akan selalu salah selamanya”
F : “terserah. Tapi masih saja aku gak mengerti apa yang kamu pikirkan. Terus bagaimana pertanggung jawabanmu terhadap humas?”
A : “terus bagaimana pertanggung jawaban Z dan P terhadap aku? Ketika aku paling membutuhkan saran mereka saat tekad keluar ini belum bulat, tapi tak ada satupun yang bisa aku ajak bicara. Dan aku sekarang membebankan ini kepada E”
F : “itu kamu sendiri tahu membebankan E, terus tak ada usaha memperbaiki? Membantu E minima?”
A : “niatku kadang kembali ketika kau mengingat E. mengingat dia yang begitu sabar menghadapi aku. Tapi semuanya berubah ketika BG sendiri meminta aku di musang hanya untuk kuorum, bukan demi kepentingan sebagai G.137.BG hanya begitu menyakitkan. Harus kalian pahami itu. Posisi apa yang aku punya sebenarnya? Apa itu hanya sekedar angka?”

Senin, 19 November 2012

TINGKERBELL




TINGKERBELL
Lewat hujan.
Lewat layangan yang mulai meninggi di langit.
Lewat wangi pisang goreng.
Lewat desir air selokan yang selalu berisik.
Lewat suara rem motor yang menyakitkan.
Lewat semua itu aku berusaha menumpuk segudang ide. Ide untuk bisa kembali menulis. Entahlah tentang siapa yang ingin aku tulis. Yang jelas aku sedang ingin menulis, namun sayang ide di kepalaku sudah terkuras habis memikirkan “ Kentang “ atau “ pangeran hujan “ atau “ manusia kalkulus “ atau apapun namanya yang sering aku beri seenak jidat untuknya.
Dan kini aku sedang membaringkan tubuh sejenak setelah menghabiskan semangkuk ramen. Mulai berusaha kembali menggali ide yang cermat untuk bisa menuliskan sesuatu. Ini bukan mengenai komersial, karena aku tak menjual sedikitpun tulisanku di media. Itu kalau ada keberuntungan. Setelah kejadian artikel “ panas “ yang pernah ku tulis saat SMA mengenai sosok Bupati, aku dan khususnya orang yang pernah membaca artikel itu berpikir bahwa tulisanku tiada berguna. Tulisanku hanya mengundang kontra banyak kalangan, meskipun tidak sedikit pula yang setuju. Dan aku mengalami trauma memasang tulisanku di media.
Tapi menulis itu semacam aktivirtas yang ketika di stimulus sekali, aku akan menulis tanpa henti. Bagiku menulis adalah dunia lain tempat dimana semua element bisa mengerti dan mendengar semua yang aku rasakan. Yak, aku ingin menulis. Ide masuklah pada otak yang tidak terlalu cerdas ini.
Kerutan di keningku sudah semakin meronta, menandakan tak ada satupun inspirasi yang bisa memberiku sedikit celah atau cahaya atau petunjuk atau remah roti apapun itu untuk bisa memulai menulis. Sampai akhirnya tak sengaja aku melihat satu buku yang tergeletak suram di meja, stebal 3cm, dan nampak masih sangat baru. Oh yak, itu novel yang aku pinjam dari Tiara.
Dengan suka atau tidak, aku meraihnya. Dan aku sadar itu adalah novel yang aku pinjam 4 hari yang lalu, dan belum aku baca sedikitpun. Keterlaluan. Pengarangnya adalah Arini Putri dengan judul yang ditulis ‘ goodbye happiness’. Sepenglihatanku, cover novel ini luar biasa. Namun jujur, aku tak begitu suka membaca. Semua yang pernah ku tulis, jarang akau baca ulang. Tonkat sihir bintang, kamera polaroid beserta lampunya menjadi padanan yang cantik menurutku untuk sebuah cover. Tidak terlalu mencolok, tapi berkessan membuat pembaca penasaran.
Aku membalik novel itu, dan membaca sinopsisya sedikit Demi sedikit dengn fokus. Ide bisa datang dariaman saja. Bahkan dari tulisan orang lain sekalipun.

Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah.
Percaya atau tidak,begitulah kenyataannya. Jangan menyangkalanya karena akan sia-sia. Sama seperti berjalan di atas pecahan kaca. Prejalanan kita sesungguhnya hanya akan menuai luka.
Kau dan aku seperti tengah sedang membirukan senja yang selalu merah. Kita sama-sama berusaha, tapi tidak bisa merubah apa-apa. Senja masih tetap berwarna merah dan hatiku masih saja berkata tidak.  Maka berhenti dan renungkanlah semua ini sejenak, tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersikasa dan aku tenderita.
Lantas, kenapa kita tidak menyerah saja?
Bukankah sejak awal semuanya sudah jelas?
Akhir bahagia itu bukan milik kita.

Aku meneteskan air mata. Tanpa alasan. Bukan karena merasa pilu membaca ulasan novel tadi. Bukan pula karena ulasan itu secara tidak langsung mencerminkanku dan kehidupanku. Aku hanya menangis kenapa aku tidak bisa menulis sehebat itu. se epik dan seindah Arini Putri. Aku menghela napas di tengah tangisku, aku kesal dan sedikit geram.
Dan suara desir air selokan di luar sana masih terdengar jelas. Aku mulai merasa ngantuk. Tapi rasa ingin menulisku tak kunjung menipis. Rasanya aku ingin sekali merebahkan kepalaku diatas bantal, namun ketika bangun akan tersa taka adil. Tak adil ketika bangun aku menemukan bahwa aku belum menulis apapun. Tentang siapapun.
Lewat bingkai foto.
Lewat nyanyian burung hantu.
Lewat wangi apel.
Lewat lembabnya kamar.
Aku masih berusaha mnegumpulkan sejuta kata yang ingin aku torehkan.
Dan lewat memejamkan mata…
Aku menemukan. Menemui semacam semut merah ataukah semacam air tumpah yang memberiku harapan untuk menulis.
Lewat memejamkan mata, aku menemukanmu…

Kali ini sayap tinkerbell tengah rapuh. Entah terkena duri bunga, atau karena serangan burung. Membuat sayap peri cantik ini tak bisa di gerakan seperti biasanya. Kali ini dia terbang tidak selincah biasanya.
Tinkerbell terlihat duduk nyaman diatas sebuah dahan yang hijau dan berembun. Dia asik membaca sebuah buku dan raut wajahnya menggambarkan dia tengah menikmati cerita dalam buku itu. Nampaknya buku itu menyenangkan.
Duga hanyalah sebuah dugaan. Dia bukan tengah menikmati cerita dari sebuah buku. Tinkerbell tengah menatapi foto seorang bapak separuh baya. Dan mirp sekali dengannya. Yak, foto ayahnya. Sosok yang selalu dia rindukan setiap menginjakan kaki di rumahnya. Karena ketika dia pulang tak ada sosok paruh baya itu.
Sosok yang ketika makan malam dia dengar celotehannya. Karena sudah begitu jarang dia mendengar nasihat ayahnya.
Sosok yang saat tinkerbell merasa sepi, akan memberinya ruang untuk bahagia. Dengan pelukan, sedikit canda dan ribuan manja yang ingin dia perlihatkan di depan ayahnya.
Dia hanya tersenyum psarah. Dia tak bisa memaksakan takdir. Takdir yang membuatnya tidak bisa selalu di dekat ayahnya. Takdir yang selalu menjadikan alasan agar dia mampu menahan rindu dan menjaga jarak dengan ayahnya. Dia tidak menyalahkan takdir. Hanya saja, ada sedikit sesal kenapa ini terjadi padanya.
Tinkerbell membuka halaman berikutnya. Yang dia lihat adalah wanita cantik dan menurutnya mempesona. Wanita yang selalu berpura-pura kuat di depannya. Wanita yang menyembunyikan tangis dari mata tinkerbell. Ibunya yang selalu geming ketika jutaan sakit, ribuan caci, maki datang menghujam ulu hatinya.
Tinkerbell tak tahu apa yang mingin dia perbuat sekarang. Untuk terbang saja dia rapuh, apalagi berusaha melwan semua takdir yang memang sudah tertulis untuk hidupnya. Takdir yang membuat dia harus belajar banyak dari semua pahit yang tak kunjung reda.
Tingkerbell hanya mampu berdiam.
Dia hanya mampu berdoa dan berharap hujan segera menghapus semua kesedihannya.
Hujan mampu menghapus semua sakit ibunya.
Dan teduh segera datang. Segera datang membawa ayah pulang.
Hingga akhirnya mentari akan menyaksikan keabadian cinta tinkerbell, ibu dan ayahnya. Mentari akan menjadi jaminan mereka tak akan terpisah lagi. Selamanya.

Kini aku tengah tenang. Tenang mendapatkan sedikit remah roti sebagai petunjuk untuk bisa menulis. Sadar atau tidak Tinkerbell ini sudah menjadi inspirasi yang sebenar-benarnya. Hanya aku kurang membuka diri. Yak, kurang begitu merasakan.
Aku mulai mengedit tulisanku tentang Tingkerbell. Dan sejenak aku menghentikan aktivitasku. Aku tersenyum kecil. Aku bangga atas diriku. Aku tak menyesal tidak menjadi Arini Putri. Karena aku pun punya banyak inspirasi menulis. Pangeran matahari, mister kalkulus, Cherry, dan semua hal yang berada di dekatku. Khusunya Kiky. Dan yang terpenting Tingkerbell.
Bukan Tingkerbell biasa. Tapi sosok peri nyata yang tak pernah mengeluh ketika aku sering merepotkannya untuk menghitung regresi linear pada perhitungan di laporan praktikum. Peri yang selalu menebar tawa ketika aku mulai melakukan hal konyol. Peri yang menghargai setiap kekurangan yang selalu aku keluhkan. Peri yang punya NPM 140210100015. Aneu Wahyuni.
Ku shut down laptopku dan layarnya mulai meredup. Aku menarik selimut yang sedari tadi ingin aku sentuh. Dan aku mulai pejamkan mata. Perlahan. Tenang. Aku mencintai Aneu, mencintai Cherry, mencintai mama-papa dan aku mencintaimu. Kiky.

Rabu, 14 November 2012

Dari Crocodile jadi Zombie


pernah melihat menonton film zombie?
bagi penggemar film brutal ini, pasti tahu bagaimana jijiknya ketika makhluk setengah mati ini menggigit manusia laindengan lahapnya. secara ilmiah gak ngerti deh gimana caranya bisa ada mayat hidup kembali karena suatu gigitan. yang jelas, di film zombie yang udah pernah aku tonton , semua berawal dari suatu virus.
pernah melihat zombie secara nyata? belum pernah? 
akhir-akhir ini dunia belahan rusia sedang gencar mengenai obat crocodile. apa hubungannya zombie dengan obat buaya? 
nah, usut punya cerita, obat crocodile ini adalah semacam obat terlarang paling keras efeknya. secara Rusia adalah dengan penduduk pengkonsumsi heroin terbanyak di dunia. crocodile ini adalah merupakan jenis heroin dan turunannya, seperti codeine dan desomorphine.



Pecandu heroin Rusia belajar bagaimana menyusun Krokodil sekitar empat tahun yang lalu, menurut Independen.
Sama seperti retak pecandu kokain pecah itu, Krokodil merupakan pengganti untuk obat jauh lebih mahal, heroin. Bahan kimia belakang Krokodil, desomorphine, yang tersedia sebagai pengganti morfin lama setelah sintesis laboratorium pada tahun 1932. Desomorphine adalah 8-10 kali lebih kuat dibandingkan morfin. Penggunaan obat desomorphine terkonsentrasi ke Eropa, khususnya Swiss. Candu sintetis memiliki struktur hampir identik dengan heroin.
Kodein, sebuah narkotika tersedia, dapat diubah menjadi desomorphine dalam serangkaian relatif mudah dari reaksi kimia, dan kemudian disuntikkan intravena oleh pengguna. Sedangkan heroin mungkin biaya $ 150 US dan up per penggunaan, Krokodil dapat diperoleh sebesar $ 6 - US $ 8 per injeksi.
Obat ini keras, sangat-sangat keras, jika pecandu menyuntikan jarum suntik berisi krokodil dan cairan tersebut tidak masuk ke pembuluh darah, bengkak berisi nanah akan segera terlihat.
Jika hal itu masih belum cukup mengerikan buatmu, maka perlu kamu ketahui bahwa penggunanya yang sudah parah akan mengalami sebuah kejadian yang akan membuat orang lain bergidik melihat kondisinya. Daging beserta kulitnya akan jatuh bagaikan meleleh dari tubuhnya, menyisakan lobang besar menganga di bagian-bagian tubuh yang membusuk. Tulang putih penderitanya dapat terlihat dengan jelas di tengah luka yang lebih tampak seperti telah dicabik atau digigit oleh hewan buas. Mereka, pada dasarnya adalah jasad manusia yang masih hidup namun telah membusuk. Tubuhnya akan terus membusuk hingga mereka tidak dapat bergerak lagi dan mati dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
dapat di lihat deh foto yang disebabkan dari menggunakan obat-obatan terlarang tersebut…


menjijikan bukan?ini asli, dan lebih dari 100 orang warga Rusia telah terjangkit penyakit dari efek obar crocodile.
Belum ada tuh cara penanggulangan dengan penyakit “zombie” ini. Yang harus kita ambilapelajarannya adalah, gak usah deh konsumsi zat yang gak ada manfaatnya buat tubuh. Udah tau heroin mahal, mending jajanin aja buat beli cokelat, rainbowcake, red velvet, eh! Malah ngomong kemana-mana.
Gak mau kan hal itu terjadi sama kamu? Jangan jadikan dunia zombie menjadi nyata. Makannya hidup sehat, bersih dan tetep ramah yak guys!


Minggu, 11 November 2012

mahkota monyet cantik :)


Pernahkah kamu mencintai suatu barang, makanan, image, sosok atau apapun lah yang membuat kamu senang dan ingin memilikinya…??? Ketika kamu mendapatkannya, maka seolah telah mendapatkan semuanya. Huah, rasanya kalo udah barang yang kita suka, jadi lupa diri dan lupa pacar. Eh!
Contohnya temenku dari Cherry, Nina doyan banget ngoleksi semua pernak-pernik Winnie the pooh.. dari mulai boneka, wallpaper, baju, kaos kaki, sampai film si beruang gendut penyuka madu,yang berwarna kuning ini.


Ada pula Ridwan ngefans abis-abisan sama yang namanya astro boy… aku gak terlalu kenal astro boy yak, kita beda sekolah. Yang aku tahu, dia adalah bocah ganteng yang terbuat dari logam bermesin alias robot. Sama kayak astro, Ridwan aku kayak robot belajar Mulu. Hahha…


Lain lagi sama Ai, dia sibuk mengumpulkan berbagai jenis barang dengan carácter rilakuma. Semacam beruang juga kalo gak salah… beda ama pooh, rilakuma lebih kurus dan gak doyan makan madu kayak pooh.


Kalo my bebi Kiky, dia suka sama semua carácter di anime. Jepang-jepangan gitu pokoknya. Semacam naruto, Conan, digimon, dan antek-anteknya… cpunya pacarku yang doyan negmilin kalkulator ini lebih seneng ngumpulin wallpapernya.


Daaan, hal yang sama terjadi sama aku. Hal dimana aku ngejadiin pacar kedua aku setelah barang yang aku suka ini. Barang yang aku suka adalah simbol dari keanggunan, tahta, dan biasanya di pake sama putri-putri gitu deh… yup! Mahkota. Aku suka semua tentang mahkota. Dari mulai cincin, gelang, kalung, sampe gantungan kunci. Hanya saja sedikit sulit buat hunting bentuk mahkota.
cantik banget kan kupu-kupu mahkotanya :*

kesel, barang yang ini udah ready stock... huaaaah!

i wanna be a princess...



putri hujan dan pangeran matahari <3


sempurnanya hidup di paris dengan bertahtakan mahkota...

harus punya gelang iniiii XD

cincin tempo dulu yang udah di musiumkan, emas murni loohhh...!

mauuuuuu!!!!

ukiran cincin mahkotanya perfect!





\
 so beautiful !!!

pleaseee, its so cuutteee!!





lamar aku pake ini yak kiky!!! atau yang bawah..

simple, gak mau tahu kiky musti ngelamar pake cincin itu!


ini barang yang paling aku suka dan mau banget bangeeeet!!!

Selain itu aku suka banget sama carácter monyet. Entahlah, sejak aku sering di panggil “monyet cantik” sama kiky, aku seneng mengoleksi barang yang berbentuk hewan pemakan pisang ini. Seperti gantung flashsdisk aku dan kiky masing-masing couple monyet. Gantungan tas kita juga. Dan semoga kita masih bisa bejuang untuk barang selanjutnya….






rela deh ngesot demi dapeti ini!
so, itulah yang sekarang menjadi incaran ketika berkeliarakn di toko-toko aksesoris. semoga cepet dapetin barang-barang itu.... aamiin.... ini aku,jadi apa yang kamu suka????? :)

PRINCESS???


Jadi apa yang sudah Cinderella lakukan demi keberlangsungan cerita indahnya? Demi mempertahankan cerita ketinggalan sepatu kaca yang akhirnya mempertemukan dia dengan sang pangeran?
Dan, apa yang telah snow White ukir diatas buku dongeng tentang ciuman pangeran yang membangunkannya dari tidur panjang? Lalu hidup bahagia? Selamanya?
Rapunzel yang dengan rambut panjangnya telah memukau sang pangeran? Belle yang telah mengubah sang buruk rupa menjadi pangeran rupawan dengan ketulusan cinta?
Bohong!!! Ada yang terlewat sebenarnya dari setiap cerita makhluk-makhluk bermahkota ini..

Ketika cinderella pergi dari pesta dan tak sengaja sepatunya terlepas, itu semua hanya kamuflase semata. Saat itu cinderella tengah bersedih karena tak bisa ikut dalam pesta yang diadakan di istana dalam rangka mencari calon istri untuk sang pangeran. Cinderella berdoa denan sungguh-sungguh, berharap ada keajaiban. Dan, TING! Munculah ibu-ibu gendut dan beruban, wajahnya keriput dan sudah tak terlihat sexy muncul. Ibu peri! Yup, ibu peri mendengar doa Cindy dan memberinya gaun indah agar bisa datang ke pesta, MAHKOTA,  tak lupa sepatu yang akan mempercantik penampilannya. Daaaaan, ibu gendut ini memang tengah kehabisan stok sepatu di tongkat sihirnya. Sepatu kaca yang seharusnya berukuran 38, ternyata sebelah kiri bernomor 40… !! Cindy mengajukan protes, tapi daripada taka da, dia terpaksa memakainya dengan mengganjal dengan gulungan tisu. Ups! Tisu gak ada waktu itu. yaaak, kain aja deh.
Sedang asiknya Cindy berdansa dengan sang pangeran, jam berdenting menunjukkan waktu pukul 12 malam. Dia mulai panik, mukanya pucat, berkeringat dingin. Bukan, bukan karena di takut gaun cantiknya akan berubah menjadi baju upik abu, itu alibi!!!!! Sebenarnya saat jam berdenting, memang kebetulan dia mendadak ingin Poop. Dan saking tak bisa menahan, dia pergi, agar seolah-olah sihir ibu gendut tadi akan hilang. Saat berlari sumpalan kain di kaki kiri Cindy lepas, yak apalagi kalau bukan karena longgar. hingga  akhirnya pangeran mencoba memasangkan sepatu tersebut ke semua gadis, dan berharap menemukan gadis yang telah berdansa dengannya di pesta. Sepatu tersebut tidak cocok di kaki Cindy sebenarnya, tapi cocok di kaki ibu gendut (ibu peri) yang memberi sepatu, yak jelas itu punya dia! Tapi Demi keindahan cerita, Cindy memaksa penulis agar sepatu itu seolah cocok di kakinya. SEE THAT!!! Ini ibu peri, bukan Cindy!!!


Dan ini kisah tentang putri salju atau snow man! Eh, snow white…
Putri berMAHKOTA yang satu ini terkenal dengan kelembutan dan kulit putihnya. Layaknya salju. Dicerita, putri salju ini jatuh tertidur lama karena efek samping dari apel beracunnya yang dia makan. Idih, Bohong itu!
Hari itu dia tengah membuat kue pie untuk kurcaci-kurcaci di rumah kayunya. Biasanya kurcaci selalu dating ke ruamh dalam keadaan lapar setelah bekerja. Bekerja demi menafkahi putrid salju. Tahu nih, udah numpang nyusahin lagi si snow white!!! Semangkuk tepung dia tambah dengan beberapa putih tel dan mulai mengocoknya. Adonan mulai mengembang. Dia tambah dengan gula pasir, dan segala macam bahan untuk kue. Untuk memastikan apakah adonan kuenya manis, Snow White mencicipnya dengan ujung jari. Ah, adonannya kurang manis. Snow White menambahkan segelas madu ke dalam adonan. Dan mulai memanggangnya di oven. Seharusnya tidak ada oven saat itu, tapi anggaplah dia memanggang di oven agar singkat cerita.
Setelah selang beberapa waktu, kue yang dia buat telah matang dan wanginya tercium sangat enak. Begitu enak wanginya, Snow White tak bisa menahan rasa ingin mencicipi kue buatannya. Dia mencicipi satu kue. Hmm, enak! Dia cicip kembali. Hmm, enak! Dia cicip lagi. Dan pada ahirnya dia bukan mencicip, tapi memakan semua kue yang seharusnya dia buat untuk sang kurcaci. Dia hanya berpikir dengan memakan kue buatannya, kurcaci tidak akan tumbuh lebih tinggi. Jadi baginya tak ada bedanya dengan memakan semua kue.
Kini kue yang dia buat telah habis, semua telah berpindah ke perutnya. Sadar akan hal itu Snow White panik dan tak sengaja dia melihat usuran tubuhnya yang sudad lagi tak berbentuk dari cermin. Dia terlalu banyak memakan gula. Dia merusak dietnya!!! dia terjatuh dan pingsan karena terlalu banyak makan.
Para kurcaci telah datang, melihat gumpalan daging yang berkostum layaknya Snow White yang mereka sayangi, mereka langsung menguburkan dalam peti kemas. Ingat, peti kemas!!!!!! Bukan peti kaca seperti pada cerita. Sebesar ini mana muat Snow White di peti kaca. Agar terlihat bagus di dongeng, semuanya di rekayasa.


Rapunzel terkenal dengan rambut panjang nan indahnya…
Ketika itu, dalam keadaan terkurung di menara yang tinggi oleh penyihir yang membenci Rapunzel, seorang pangeran tak sengaja menyelinap ke dareah menara bersama kuda kkesayangannya. Pangeran berencana mencari sejumput rumput hijau untuk kudanya.
Tak sengaja pangeran melihat rambut merah terurai begitu indah. Rapunzel yang tengah mengulurkan rabu panjaaaaangnya dari atas menara, mengeringkan rambut yang telah dia cuci 3 jam lamanya. Terkaget melihat rambutnya telah hilang. Rambut panjangnya telah berubah lebih pendek. Saat dia melihat ke arah bawah menara dari jendelanya, dia melihat pangeran tengah memasang rambut merahnya pada kuda kesayangannya.
“ sorry gue minta rambut lu! Rambut lu lebih cocok buat ekstension kuda gue,daripada nempel di kepala bego lu! ” teriak sang pangeran.
Pasti belum pernah baca bagian ini di buku dingeng atau filmnya??? Yak di edit ama mass sutradara!!!! Lihat deh, cupu banget mukanya mbak punzel :p



  
Terakhir adalah rekayasa cerita putri Belle…
Princees MAHKOTA yang di ceritakan dari desa ini, di dongeng Belle adalah sosok yang anggun dan lemah lembut. Apaaaaa? Belle itu adalah preman di desanda. Seriusan!
Belle menyukai bunga mawar. Tidak, sebenarnya dia tidak menyukai berbagai jenis bunga. Itu hanya manipulasi carácter agr putri terlihat lebih anggun di buku dongeng. Dia hanya menyukai tato mawar di lengan kanannya. gak percaya Belle seorang preman yang berato bunga mawar? Check this out!!!



Kini sudah lagi tak jaman tentang dongeng putri berMAHKOTA. Mereka semua tersingkir dengan banyaknya girlband yang membahana di dunia entertaint. Demi menjaga eksistensi para putri sepakat membentuk sebuah girlband juga.
Salah satu cover album mereka…